1000 Buku untuk Sumba
Di Wangga,
Kambera
Anak-anak memiliki rasa
ingin tahu yang cukup tinggi. Hal ini perlu difasilitasi dengan baik, sehingga
mereka semakin antusias untuk belajar dan menemukan hal-hal baru. Salah satu hal
yang dilakukan untuk menjawab rasa ingin tahu mereka adalah dengan membaca
buku. Namun realita yang terjadi di Sumba adalah terbatasnya buku-buku yang
menjawab kebutuhan anak-anak tersebut.
Gerakan 1000 Buku untuk
Sumba yang dirintis oleh anak-anak muda sejak 2011 tergerak untuk melakukan hal
kecil, yaitu mengumpulkan buku bacaan dan dikirim ke Sumba. Keberadaan
buku-buku bacaan ini merupakan bentuk dukungan untuk anak-anak dan masyarakat
di Sumba.
Kegiatan 1000 Buku untuk
Sumba diawali di Wangga, tepatnya di rumah Bapak Kaleb Dadi, orang tua Septi
Dadi, salah seorang aktivis 1000 Buku untuk Sumba yang saat ini sedang kuliah di Yogyakarta. Di rumahnya, sebagai awal rangkaian
kegiatan 1000 Buku untuk Sumba yang berupa pemutaran film, aktivitas anak dan membaca
buku Cantrik. Kegiatan yang diadakan 29 Juni 2015 di desa Wangga memutar film
edukasi untuk anak-anak berjudul ‘Boncengan’ karya teman-teman dari sanggar Cantrik.
Ternyata anak-anak di
Wangga cukup banyak dan cukup cepat akrab dengan kami, sehingga aktivitas dapat
berjalan semarak dan anak-anak aktif dalam bertanya jawab. Mereka juga didukung
untuk berani jujur, seperti tema film Boncengan. Selain itu ada aktivitas anak
dan membaca buku bersama.
Kegiatan ini juga
didukung oleh Stube-HEMAT Yogyakarta, Stube-HEMAT Sumba, Sanggar Cantrik
Yogyakarta dan Wilton Paskalis (mahasiswa Sumba yang sedang kuliah di
Yogyakarta). (TRU).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar