Halaman

Minggu, 25 Januari 2015


Manfaat Travelling



Aktivitas ‘travelling’ atau ‘melakukan perjalanan’ adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan. Kegiatan ini menjadi dambaan setiap orang. Namun pada kenyataanya tidak setiap orang dapat melakukan perjalanan (travelling) karena kesulitan meluangkan waktunya di tengah kesibukan dan aktivitas sehari-hari.

Sebenarnya, jika direnungkan lebih mendalam, travelling sangat bermanfaat bagi diri sendiri. Pada dasarnya manusia memerlukan liburan atau berwisata secara rutin atau berkala, tiap bulan atau setahun sekali. Namun, perlu diingat bahwa travelling perlu direncanakan dengan baik sehingga aktivitas ini dapat terwujud dan tidak mengganggu aktivitas rutin lainnya, hal penting lainnya adalah budget travelling sesuai dengan kemampuan keuangan.

Nah, manfaat travelling, antara lain:

Penyegaran dan relaksasi
Jenuh dengan kesibukan dan beban pekerjaan, suasana kota yang hiruk pikuk, macet dan polusi? Luangkanlah waktu untuk travelling ke alam, menemukan udara segar dan menikmati suasana yang damai sambil melihat pemandangan alam. Cobalah datangi tempat-tempat yang masih asri di pedesaan yang udaranya masih segar dan sejuk, menyegarkan dan menemukan ketenangan pikiran dan bersantai.
Misalnya:
Travelling di pedesaan, pagi-pagi menyambut matahari terbit, berjalan menyusuri pematang sawah dan berinteraksi dengan petani yang beraktivitas di sawah.

Belajar Hal baru
Dalam aktivitas travelling, tidak bisa tidak, pasti menemui hal-hal baru dan ini menjadi tambahan pengalaman dan pengetahuan. Hal-hal baru inilah yang menjadi bahan belajar dan pengembangan diri dari apa yang sudah ditemui, yang akhirnya bermanfaat juga orang lain.
Misalnya:
Mengunjungi pantai dan menemukan keunikan masing-masing pantai, bisa mengamati proses pembuatan tenun tradisonal, merasakan makanan khas suatu daerah dan mengamati cara membuatnya, selain itu menemukan icon khas(tugu, monumen, patung) suatu tempat dan cerita sejarahnya, menemukan aktivitas unik penduduk setempat (cara jabat tangan, makan sirih).

Pengembangan diri
Otomatis ketika melakukan travelling dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Konsekuensinya adalah mengalami pengembangan diri. Hal ini terlihat dengan munculnya ide-ide baru dan kreativitas. Selain ketika travelling tidak bisa dilepaskan dari yang namanya komunikasi. Ketika mencari informasi, berkunjung di suatu tempat, berbicara dengan penduduk setempat. Travelling merupakan tempat terbaik untuk mengembangkan kemampuan komunikasi.
Misalnya:
Ketika berdialog dengan penduduk setempat, menggali informasi tentang daerah yang dikunjungi, membuat tulisan-tulisan yang menceritakan daerah yang dikunjungi, menampilkan foto-foto dokumentasi

Melatih Disiplin
Aktivitas travelling juga dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang disiplin. Proses pembentukkan pribadi yang disiplin terjadi berkait dengan jadwal perjalanan, durasi waktu baik itu perjalanan maupun kunjungan, termasuk alokasi keuangan travelling.
Misalnya:
Berkait tiket perjalanan, baik itu kereta api, pesawat terbang, bahkan ketika menggunakan sepeda motor sekalipun. Kemudian durasi kunjungan dan pilihan tempat makan pun bisa melatih sikap disiplin diri sendiri.

Sikap Toleran
Sikap toleransi dapat terbentuk ketika travelling. Ketika travelling tentu akan bertemu dan berinteraksi dengan berbagai tipe dan karakter orang dan tingkah lakunya. Sehingga masing-masing pribadi bisa belajar untuk menyikapi perbedaan yang ditemui. Travelling membuka pintu terhadap keragaman, termasuk budaya dan sifat orang di dalamnya. Selain itu, travelling sebagai kesempatan untuk bertemu banyak orang berbeda. Hal ini bisa jadi latihan dalam menghadapi berbagai sifat berbeda dari tiap orang yang ditemui dalam dunia kerja.
Misalnya:
Memberi kesempatan ketika akan menjalankan aktivitas agamanya, masuk dalam suatu kawasan yang memiliki tradisi tertentu, dan ketika dalam perjalanan ada yang sakit bisa membantu menolong dan membawa ke klinik terdekat.

Menemukan Kenalan Baru (Relasi)
Ketika travelling pasti berinteraksi dengan orang lain, baik itu di perjalanan, di tempat tujuan maupun penduduk setempat, dan bahkan bisa menjadi kenalan baru. Kenalan baru akan sangat bermanfaat, apalagi jika ia tinggal di daerah yang dikunjungi. Ketika ingin berkunjung kembali ke tempat itu maka ia bisa menjadi ‘key-person’ yang mengenal dan memiliki informasi tentang daerah itu.
Misalnya:
Kenalan dengan orang ticketing tentu bermanfaat ketika mencari tiket promo, kenalan dengan penduduk setempat bisa mendapat informasi tempat wisata yang masih alami dan belum terpublikasi luas dan bahkan menjadi pemandu atau penerjemah bahasa setempat.