Manfaat Travelling
Aktivitas
‘travelling’ atau ‘melakukan perjalanan’ adalah suatu kegiatan yang
menyenangkan dan mengasyikkan. Kegiatan ini menjadi dambaan setiap orang. Namun
pada kenyataanya tidak setiap orang dapat melakukan perjalanan (travelling) karena
kesulitan meluangkan waktunya di tengah kesibukan dan aktivitas sehari-hari.
Sebenarnya,
jika direnungkan lebih mendalam, travelling sangat bermanfaat bagi diri
sendiri. Pada dasarnya manusia memerlukan liburan atau berwisata secara rutin
atau berkala, tiap bulan atau setahun sekali. Namun, perlu diingat bahwa
travelling perlu direncanakan dengan baik sehingga aktivitas ini dapat terwujud
dan tidak mengganggu aktivitas rutin lainnya, hal penting lainnya adalah budget
travelling sesuai dengan kemampuan keuangan.
Nah,
manfaat travelling, antara lain:
Penyegaran
dan relaksasi
Jenuh dengan kesibukan dan beban pekerjaan,
suasana kota yang hiruk pikuk, macet dan polusi? Luangkanlah waktu untuk travelling
ke alam, menemukan udara segar dan menikmati suasana yang damai sambil melihat
pemandangan alam. Cobalah datangi tempat-tempat yang masih asri di pedesaan
yang udaranya masih segar dan sejuk, menyegarkan dan menemukan ketenangan
pikiran dan bersantai.
Misalnya:
Travelling di pedesaan,
pagi-pagi menyambut matahari terbit, berjalan menyusuri pematang sawah dan
berinteraksi dengan petani yang beraktivitas di sawah.
Belajar
Hal baru
Dalam aktivitas travelling, tidak
bisa tidak, pasti menemui hal-hal baru dan ini menjadi tambahan pengalaman dan
pengetahuan. Hal-hal baru inilah yang menjadi bahan belajar dan pengembangan
diri dari apa yang sudah ditemui, yang akhirnya bermanfaat juga orang lain.
Misalnya:
Mengunjungi pantai dan
menemukan keunikan masing-masing pantai, bisa mengamati proses pembuatan tenun
tradisonal, merasakan makanan khas suatu daerah dan mengamati cara membuatnya,
selain itu menemukan icon khas(tugu, monumen, patung) suatu tempat dan cerita
sejarahnya, menemukan aktivitas unik penduduk setempat (cara jabat tangan,
makan sirih).
Pengembangan
diri
Otomatis ketika melakukan travelling
dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Konsekuensinya adalah mengalami pengembangan
diri. Hal ini terlihat dengan munculnya ide-ide baru dan kreativitas. Selain
ketika travelling tidak bisa dilepaskan dari yang namanya komunikasi. Ketika
mencari informasi, berkunjung di suatu tempat, berbicara dengan penduduk
setempat. Travelling merupakan tempat terbaik untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi.
Misalnya:
Ketika berdialog dengan
penduduk setempat, menggali informasi tentang daerah yang dikunjungi, membuat
tulisan-tulisan yang menceritakan daerah yang dikunjungi, menampilkan foto-foto
dokumentasi
Melatih Disiplin
Aktivitas travelling juga dapat
membuat seseorang menjadi pribadi yang disiplin. Proses pembentukkan pribadi
yang disiplin terjadi berkait dengan jadwal perjalanan, durasi waktu baik itu
perjalanan maupun kunjungan, termasuk alokasi keuangan travelling.
Misalnya:
Berkait tiket perjalanan,
baik itu kereta api, pesawat terbang, bahkan ketika menggunakan sepeda motor
sekalipun. Kemudian durasi kunjungan dan pilihan tempat makan pun bisa melatih
sikap disiplin diri sendiri.
Sikap
Toleran
Sikap toleransi dapat terbentuk
ketika travelling. Ketika travelling tentu akan bertemu dan berinteraksi dengan
berbagai tipe dan karakter orang dan tingkah lakunya. Sehingga masing-masing
pribadi bisa belajar untuk menyikapi perbedaan yang ditemui. Travelling membuka
pintu terhadap keragaman, termasuk budaya dan sifat orang di dalamnya. Selain
itu, travelling sebagai kesempatan untuk bertemu banyak orang berbeda. Hal ini
bisa jadi latihan dalam menghadapi berbagai sifat berbeda dari tiap orang yang ditemui
dalam dunia kerja.
Misalnya:
Memberi kesempatan ketika akan
menjalankan aktivitas agamanya, masuk dalam suatu kawasan yang memiliki tradisi
tertentu, dan ketika dalam perjalanan ada yang sakit bisa membantu menolong dan
membawa ke klinik terdekat.
Menemukan
Kenalan Baru (Relasi)
Ketika travelling pasti berinteraksi
dengan orang lain, baik itu di perjalanan, di tempat tujuan maupun penduduk
setempat, dan bahkan bisa menjadi kenalan baru. Kenalan baru akan sangat
bermanfaat, apalagi jika ia tinggal di daerah yang dikunjungi. Ketika ingin berkunjung
kembali ke tempat itu maka ia bisa menjadi ‘key-person’ yang mengenal dan
memiliki informasi tentang daerah itu.
Misalnya:
Kenalan dengan orang
ticketing tentu bermanfaat ketika mencari tiket promo, kenalan dengan penduduk
setempat bisa mendapat informasi tempat wisata yang masih alami dan belum
terpublikasi luas dan bahkan menjadi pemandu atau penerjemah bahasa setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar