1000 Buku untuk Sumba
Di Kaliuda, Sumba Timur
Anak-anak memiliki rasa
ingin tahu yang cukup tinggi. Hal ini perlu difasilitasi dengan baik, sehingga
mereka semakin antusias untuk belajar dan menemukan hal-hal baru. Salah satu hal
yang dilakukan untuk menjawab rasa ingin tahu mereka adalah dengan tersedianya
fasilitas buku bacaan.
Ketersediaan buku bacaan membuat
mereka semakin bersemangat membaca buku. Namun realita yang terjadi di Sumba
adalah terbatasnya buku-buku yang menjawab kebutuhan anak-anak tersebut.
Gerakan 1000 Buku untuk
Sumba yang dirintis oleh Trustha Rembaka sejak 2011 dan melibatkan beberapa
mahasiswa dari Sumba yang sedang kuliah di Yogyakarta, membangun sinergi dengan
para pemerhati anak-anak tergerak untuk melakukan hal kecil, yaitu mengumpulkan
buku bacaan dan dikirim ke Sumba. Keberadaan buku-buku bacaan ini merupakan
bentuk dukungan untuk anak-anak dan masyarakat di Sumba.
Setelah mengadakan
kegiatan baca buku, pemutaran film dan aktivitas lainnya di sekitar Waingapu
dan Lewa, akhirnya Aktivis 1000 Buku untuk Sumba bersama dua aktivis yaitu,
Elisabeth Uru Ndaya dan Apriana meluncur ke bagian timur pulau Sumba, yaitu di
Kaliuda, tepatnya di GKS Kaliuda (6/7/2015).
Sesampainya di Kaliuda, memang
terlambat dari seharusnya karena ada perbaikan jalan di beberapa tempat,
ternyata kami telah ditunggu oleh anak sekolah minggu dan remaja jemaat
setempat. Tak menunggu lama, ‘setting’ tempat dan peralatan pemutaran film segera
dilakukan demi penghematan waktu.
Film anak-anak yang
diputar berjudul ‘Boncengan’ hasil karya Sanggar Cantrik Yogyakarta. Film ini
bercerita tentang kejujuran yang membawa kemujuran. Anak-anak diajak untuk
berani jujur dalam berkata dan bertindak. Setelah pemutaran film diadakan
kegiatan membaca buku.
Ternyata, remaja GKS Kaliuda tak mau ketinggalan untuk bersama-sama mengadakan kegiatan dengan team '1000 Buku untuk Sumba'. Kami mengadakan sharing dengan remaja GKS Kaliuda.
Kegiatan di GKS Kaliuda ini
merupakan wujud adanya kerjasama saling dukung pelayanan antara '1000 Buku untuk Sumba' yang dipelopori oleh Trustha Rembaka, S.Th dengan Pdt. Mora Henggi, S.Th yang
juga pendeta jemaat GKS Kaliuda, Sumba Timur.
Terima kasih atas
dukungan dari Stube-HEMAT Yogyakarta, Stube-HEMAT Sumba, Sanggar Cantrik
Yogyakarta dan Pendeta Mora Henggi, S.Th. Sdr. Cyprianus Ndawa Lu (mahasiswa
dari Lainjanji, Waijelu yang sedang kuliah di Yogyakarta, Elisabeth Uru Ndaya (mahasiswa
dari Karunggu, Lewa yang sedang kuliah di Yogyakarta) dan Apriana (aktivis
remaja di Waingapu). (TRU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar